Monday, November 15, 2010

Kenapa Di Hina Orang Kahwin

Dalam situasi masyarakat dan negara menghadapi kemelut moral yang begitu tinggi dan membimbangkan, para pemikir dan jurumudi masyarakat semacam tidak nampak jalan keluar untuk menyelesaikan atau mengurangkan kadar masalah sosial ini. Penyelesaian cara barat, nampaknya terus menjadi pilihan dan kayu ukur.

Sindiran sinis berupa cercaan (pada pandangan penulis), blogger yang berkiblatkan kebangsaan terhadap pendakwah dan ahli politik tersohor Ust Badrul Amin turut melukakan hati saya sebagai murid Ust Badrul Amin dan pendokong dakwah.

Poligami Ust Badrul Amin dianggap sebagai tindakan lelaki yang bernafsu kuda. Malah tindakan Ahli Parlimen Ampang yang dikatakan terlibat mengatur perkahwinan tersebut sebagai bertentangan dengan sifat YB Zuraida sebagai seorang pejuang wanita.

Saya tidak faham apa masalah sebenar yang cuba dibangkitkan oleh penulis blog garam tersebut. Cuma penulis terbabit menutup tulisan beliau dengan mengatakan bertentangan dengan moral.
Itukah Nafsu Kuda yang dimaksudkan?

Beberapa persoalan yang perlu kita renung bersama.

1. Adakah poligami atau perkahwinan Ust Badrul bertentangan dengan syara'?

2. Apakah kesalahan moral lebih besar dosanya daripada mengingkari syariat?

3. Berapa ramai anak lelaki yang berkahwin tanpa keizinan ibubapa yang mengandung, membesar, mendidik dan berkorban segala-galanya untuk anak tersebut tidak diperbesarkan. Kenapa berkahwin tanpa keizinan isteri pertama menjadi masalah? ibu dan isteri juga wanita. Keizinan ibu dan isteri juga bukan rukun dalam syarat sah nikah.

4. Salahkah lelaki atau wanita yang kuat nafsu? Saya tidak faham apa maksud nafsu Kuda yang dimaksudkan penulis tersebut. Mungkin kuat nafsu. Ukuran salah atau tidak kuat nafsu itu diukur pada cara menyalurkan nafsu tersebut. Bukannya tahap power nafsu tersebut. Malah beruntung pasangan yang mendapat pasangan yang power nafsunya berbanding dengan yang lemah nafsu.

5. Memberi pembelaan kepada wanita sama ada janda atau anak dara menjadi kesalahan bagi pejuang kebangsaan? Mengahwini mereka bererti mengambil tanggungjawab terhadap mereka. Apatah lagi terhadap wanita yang sanggup mengifakkan diri mereka kepada pejuang agama, bangsa dan negara melalui wadah yang sama.

6.Lupakah kita kepada peristiwa VCD lucah Presiden MCA, Video Lucah Vagindran dan skandal Norita, Mustakizah dan perempuan-perempuan lain yang diragut rakus sehingga menjadi korban tanpa dihukum penyembelihnya. Mana suara pejuang wanita? kenapa mereka dibiarkan begitu? Siapa yang hendak bertanggungjawab?

7. Cubalah cari dan bertindak untuk menyelesaikan masalah ummah. Jangan seronok menyerang orang lain dalam keadaan mereka menjaga syariat. Tidak pasal-pasal, hina dapat dosa merapat. Hidup ini umpama putaran roda dan lingkaran yang saling perlu memerlukan antara satu sama lain. Tiada satu pun yang kekal dengan kita. Boleh jadi apa yang kita keji hari ini menjadi impian kita di hari esok.

8. Sesekali, hidulah busuk yang meraung dalam kain dan topi kita. Boleh jadi busuk itu lebih haprak dan bergiut (bahasa sungai) dari apa yang kita teropong dan suluh selama ini.

9. Kalau iapun kita tidak setuju dengan individu, cukuplah sekadar serangan itu kepada individu terbabit, bukan terbabas sehingga menyerang syariat.

Sunday, November 7, 2010

30 KAEDAH MENDIDIK ANAK

Apabila telah zahir tanda-tanda tamyiz pada seorang anak, maka selayaknya dia mendapatkan perhatian serius dan pengawasan yang cukup. Sesungguhnya hatinya bagaikan bening mutiara yang siap menerima segala sesuatu yang mewarnainya. Jika dibiasakan dengan hal-hal yang baik, maka ia akan berkembang dengan kebaikan, sehingga orang tua dan pendidiknya ikut serta memperoleh pahala. Sebaliknya, jika ia dibiasakan dengan hal-hal buruk, maka ia akan tumbuh dengan keburukan itu. Maka orang tua dan pedidiknya juga ikut memikul dosa kerananya.

Oleh kerana itu, ibubapa dan pendidik mesti bertanggung jawab mendidik dan menaman adab yang baik terhadapnya sebagai sebahagian dari haknya. Di antara adab-adab dan kaedah dalam mendidik anak adalah sebagai berikut:

1.Hendaknya anak dididik agar makan dengan tangan kanan, membaca basmalah, memulai dengan yang paling dekat dengannya dan tidak mendahului makan sebelum yang lainnya (yang lebih tua). Kemudian cegahlah ia dari memandang makanan dan orang yang sedang makan.


2.Perintahkan ia agar tidak tergesa-gesa dalam makan. Hendaknya mengunyahnya dengan baik dan jangan memasukkan makanan ke dalam mulut sebelum habis yang di mulut. Suruh ia agar berhati-hati dan jangan sampai mengotori pakaian.


3.Hendaknya dilatih untuk tidak bermewah-mewah dalam makan (harus pakai lauk ikan, daging dan lain-lain) supaya tidak menimbulkan kesan bahawa makan harus dengannya. Juga diajari agar tidak terlalu banyak makan dan memberi pujian kepada anak yang demikian. Hal ini untuk mencegah dari kebiasaan buruk, yaitu hanya mementingkan perut saja.


4.Ditanamkan kepadanya agar mendahulukan orang lain dalam hal makanan dan dilatih dengan makanan sederhana, sehingga tidak terlalu cinta dengan yang enak-enak yang pada akhirnya akan sulit bagi dia melepaskannya.


5.Sangat disukai jika ia memakai pakaian berwarna putih, bukan warna-warni dan bukan dari sutera. Dan ditegaskan bahwa sutera itu hanya untuk kaum wanita.


6.Jika ada anak lelaki lain memakai sutera, maka hendaknya mengingkarinya. Demikian juga jika dia isbal (menjulurkan pakaiannya hingga melebihi mata kaki). Jangan sampai mereka terbiasa dengan hal-hal ini.


7.Selayaknya anak dijaga dari bergaul dengan anak-anak yang biasa bermegah-megahan dan bersikap angkuh. Jika hal ini dibiarkan maka bisa jadi ketika dewasa ia akan berakhlak demikian. Pergaulan yang jelek akan berpengaruh bagi anak. Bisa jadi setelah dewasa ia memiliki akhlak buruk, seperti: Suka berdusta, mengadu domba, keras kepala, merasa hebat dan lain-lain, sebagai akibat pergaulan yang salah di masa kecilnya. Yang demikian ini, dapat dicegah dengan memberikan pendidikan adab yang baik sedini mungkin kepada mereka.


8.Harus ditanamkan rasa cinta untuk membaca al Qur’an dan buku-buku, terutama di perpustakaan. Membaca al Qur’an dengan tafsirnya, hadits-hadits Nabi n dan juga pelajaran fikih dan lain-lain. Dia juga harus dibiasakan menghafal nasihat-nasihat yang baik, sejarah orang-orang shalih dan kaum zuhud, mengasah jiwanya agar senantiasa mencintai dan menela-dani mereka. Dia juga harus diberitahu tentang buku dan faham Asy’ariyah, Mu’tazilah, Rafidhah dan juga kelompok-kelompok bid’ah lainnya agar tidak terjerumus ke dalamnya. Demikian pula aliran-aliran sesat yang banyak ber-kembang di daerah sekitar, sesuai dengan tingkat kemampuan anak.


9.Dia harus dijauhkan dari syair-syair cinta gombal dan hanya sekadar menuruti hawa nafsu, kerana hal ini dapat merusak hati dan jiwa.


10.Biasakan ia untuk menulis indah (khath) dan menghafal syair-syair tentang kezuhudan dan akhlak mulia. Itu semua menunjukkan kesempurnaan sifat dan merupakan hiasan yang indah.


11.Jika anak melakukan perbuatan terpuji dan akhlak mulia jangan segan-segan memujinya atau memberi penghargaan yang dapat membahagia-kannya. Jika suatu kali melakukan kesalahan, hendaknya jangan disebar-kan di hadapan orang lain sambil dinasihati bahwa apa yang dilakukannya tidak baik.


12.Jika ia mengulangi perbuatan buruk itu, maka hendaknya dimarahi di tempat yang terpisah dan tunjukkan tingkat kesalahannya. Katakan kepadanya jika terus melakukan itu, maka orang-orang akan membenci dan meremehkannya. Namun jangan terlalu sering atau mudah memarahi, sebab yang demikian akan menjadikannya kebal dan tidak terpengaruh lagi dengan kemarahan.


13.Seorang ayah hendaknya menjaga kewibawaan dalam ber-komunikasi dengan anak. Jangan menjelek-jelekkan atau bicara kasar, kecuali pada saat tertentu. Sedangkan seorang ibu hendaknya menciptakan perasaan hormat dan segan terhadap ayah dan memperingatkan anak-anak bahwa jika berbuat buruk maka akan mendapat ancaman dan kemarahan dari ayah.


14.Hendaknya dicegah dari tidur di siang hari kerana menyebabkan rasa malas (kecuali benar-benar perlu). Sebaliknya, di malam hari jika sudah ingin tidur, maka biarkan ia tidur (jangan paksakan dengan aktivitas tertentu, red) sebab dapat menimbulkan kebosanan dan melemahnya kondisi badan.


15.Jangan sediakan untuknya tempat tidur yang mewah dan empuk kerana mengakibatkan badan menjadi terlena dan hanyut dalam kenikmatan. Ini dapat mengakibatkan sendi-sendi menjadi kaku kerana terlalu lama tidur dan kurang gerak.


16.Jangan dibiasakan melakukan sesuatu dengan sembunyi-sembunyi, sebab ketika ia melakukannya, tidak lain kerana adanya keyakinan bahwa itu tidak baik.


17.Biasakan agar anak melakukan olah raga atau gerak badan di waktu pagi agar tidak timbul rasa malas. Jika memiliki ketrampilan memanah (atau menembak, red), menunggang kuda, berenang, maka tidak mengapa menyi-bukkan diri dengan kegiatan itu.


18.Jangan biarkan anak terbiasa melotot, tergesa-gesa dan bertolak (berkacak) pinggang seperti perbuatan orang yang membangggakan diri.


19.Melarangnya dari membangga-kan apa yang dimiliki orang tuanya, pakaian atau makanannya di hadapan teman sepermainan. Biasakan ia ber-sikap tawadhu’, lemah lembut dan menghormati temannya.


20.Tumbuhkan pada anak (terutama lelaki) agar tidak terlalu mencintai emas dan perak serta tamak terhadap keduanya. Tanamkan rasa takut akan bahaya mencintai emas dan perak secara berlebihan, melebihi rasa takut terhadap ular atau kalajengking.


21.Cegahlah ia dari mengambil sesuatu milik temannya, baik dari keluarga terpandang (kaya), sebab itu merupakan cela, kehinaan dan menurunkan wibawa, maupun dari yang fakir, sebab itu adalah sikap tamak atau rakus. Sebaliknya, ajarkan ia untuk memberi kerana itu adalah perbuatan mulia dan terhormat.


22.Jauhkan dia dari kebiasaan meludah di tengah majlis atau tempat umum, membuang ingus ketika ada orang lain, membelakangi sesama muslim dan banyak menguap.


23.Ajari ia duduk di lantai dengan bertekuk lutut atau dengan menegakkan kaki kanan dan menghamparkan yang kiri atau duduk dengan memeluk kedua punggung kaki dengan posisi kedua lutut tegak. Demikian cara-cara duduk yang dicontohkan oleh Rasulullah Shallallaahu alaihi wa sallam.


24.Mencegahnya dari banyak berbicara, kecuali yang bermanfaat atau dzikir kepada Allah.


25.Cegahlah anak dari banyak bersumpah, baik sumpahnya benar atau dusta agar hal tersebut tidak menjadi kebiasaan.


26.Dia juga harus dicegah dari perkataan keji dan sia-sia seperti melaknat atau mencaci maki. Juga dicegah dari bergaul dengan orang-orang yang suka melakukan hal itu.


27.Anjurkanlah ia untuk memiliki jiwa pemberani dan sabar dalam keadaan sulit. Pujilah ia jika bersikap demikian, sebab pujian akan mendorongnya untuk membiasakan hal tersebut.


28.Sebaiknya anak diberi mainan atau hiburan yang positif untuk melepaskan kepenatan atau refreshing, setelah selesai belajar, membaca di perpustakaan atau melakukan kegiatan lain.


29.Jika anak telah mencapai usia tujuh tahun maka harus diperintahkan untuk shalat dan jangan sampai dibiarkan meninggalkan bersuci (wudhu) sebelumnya. Cegahlah ia dari berdusta dan berkhianat. Dan jika telah baligh, maka bebankan kepadanya perintah-perintah.


30.Biasakan anak-anak untuk bersikap taat kepada orang tua, guru, pengajar (ustaz) dan secara umum kepada yang usianya lebih tua. Ajarkan agar memandang mereka dengan penuh hormat. Dan seboleh mungkin dicegah dari bermain-main di sisi mereka (mengganggu mereka).


Demikian adab-adab yang berkaitan dengan pendidikan anak di masa tamyiz hingga masa-masa menjelang baligh. Uraian di atas adalah ditujukan bagi pendidikan anak laki-laki. Walau demikian, banyak di antara beberapa hal di atas, yang juga dapat diterapkan bagi pendidikan anak perempuan. Wallahu a’lam.


Dari mathwiyat Darul Qasim “tsalasun wasilah li ta’dib al abna’’” asy Syaikh Muhammad bin shalih al Utsaimin rahimahullah . [Ubaidillah Masyhadi]

Tuesday, November 2, 2010

Batu Sapi Tidak Sepi Lagi

Batu Sapi tidak sepi lagi

Setelah sekian lama meniti hari

Terjeruk dipenjuru kini diperhati

Bukan sekadar insane marhain PTI

Malah inderadewa berstatus menteri

[gambar: sekadar hiasan]



Batu Sapi tidak sepi lagi

Hembus nafas lega warga pertiwi

taraf anak emas bukan lagi anak tiri

segala-galanya bermula selepas tragedy

insan harapan mati angkara motor kuasa tinggi

berduyung manusia datang menabur budi

cuba tonjol merekalah pejuang sejati

tidak sanggup rakyat susah biarpun seinci

Tangki air, zink,pam racun dan bermacam lagi diberi

Jalan rosak terus diperbaiki

Jeti lama, jatuhkan bakal YB

Bukan sekali hingga 2 kali, marhain, apa lagi?

Terbela sudah penduduk Batu Sapi?

Itulah rahmat bila wakil rakyat mati

Takut kalah rosak masa depan parti


Batu Sapi tidak sepi lagi

Ada pertarungan antara parti

Ingat !jangan sedap hati

Ini peluang penduduk Batu Sapi tonjol diri

Menghukum pemimpin yang busuk hati

Muncul hanya ketika perlu undi

Menang nanti, di KK mereka bercuti

Pembangunan dijanji bakal tumbuh daki

Ambillah semua apa yang diberi

Anggaplah itu Allah bagi rezeki

Undi tetap hak perbadi

Menunaikan hak warga demokrasi

Ayuhlah keluar mengundi pengundi Batu Sapi

Mengundi untuk perubahan… mengukuh jatidiri


- warga Batu Sapi sepi....

Anak Legeh Di Perantauan Sudah Kembali | Template by - Abdul Munir - 2008